Minggu, 02 Oktober 2016

Dokumentasi Peristiwa Anak

Seberapa banyak orang yang mampu mengingat beberapa peristiwa penting yang terjadi di masa kecilnya? terutama ingatan tentang kejadian atau pengalaman yang kita alami di usia 0-5 tahun? Saya yakin sedikit orang (atau tidak ada) yang mengingatnya. Misalkan pengalaman belajar kita dalam berjalan, berkomunikasi, berinteraksi dengan sosial, dan lain sebagainya, sangat susah kita mengingatnya, kecuali jika ada kegiatan dokumentasi oleh orang tua kita tentang peristiwa-peristiwa penting yang terjadi saat kita masih anak-anak.

Pada dasarnya ingatan-ingatan tentang pengalaman, peristiwa, atau kegiatan belajar di masa kecil kita tetaplah ada dan tersimpan dalam long term memory (ingatan jangka panjang) kita. Apa buktinya? Buktinya adalah apakah kita perlu mengingat dulu bagaimana cara kita berjalan saat usia balita di setiap saat kita berjalan di usia kita sekarang ini? tentu tidak perlu bukan. Ada banyak hal lainnya yang kita pelajari sejak masih anak-anak yang disimpan dalam memori
jangka panjang dan masih ada sampai saat ini, seperti mengendarai sepeda, menulis alfabet, dan lain-lain.

Pengalaman dan perkembangan belajar kita umur 0-5 tahun sangat perlu diketahui karena rentang usia itu sangat menentukan corak kepribadian kita. Meskipun kita juga tahu kepribadian kita akan terus berkembang sepanjang hayat, namun tak bisa dipungkiri apa yang terjadi saat usia 0-5 tahun itu sangat menentukan.

Manfaatnya cukup besar jika kita mengetahui riwayat tumbuh kembang kita terutama di usia 0-5 tahun tersebut. Kita bisa mempelajari potensi apa atau bakat dan minat apa yang paling cepat berkembang dan menonjol di usia itu, yang kemudian kita bandingkan dengan hasil  pengamatan kita di usia dewasa. Jika ada bakat dan minat yang senantiasa subur hingga di usia dewasa, maka itu bisa menjadi bahan pertimbangan kita untuk menentukan karir apa yang paling menjanjikan untuk kita.

Bagaimana jika pengetahuan ini kita terapkan pada anak-anak kita? tentu luar biasa khan hasilnya. Untuk itulah kita perlu mendokumentasikan setiap perkembangan dinamis yang terjadi pada anak kita mulai dini, bahkan sejak anak kita lahir.

Apa saja yang perlu didokumentasikan? Merujuk kepada hal-hal yang diamati pada tes DENVER secara garis besar ada empat hal yang harus diamati, yaitu kemampuan motorik kasar, kemampuan bahasa, kemampuan adaptif - motorik halus, dan personal sosial.

  1. Kemampuan motorik kasar berkenaan dengan kemampuan duduk, berdiri, berlari, berjalan mundur, melempar dan menendang bola, berdiri pada satu kaki, menaiki tangga, dan lain sebagainya. 
  2. Kemampuan bahasa berkenaan dengan bersuara, tertawa, berteriak, menoleh ke sumber suara, mengoceh, jumlah kata, menunjuk gambar, mengombinasikan kata-kata, mengerti kata sifat, menyebut warna, menyebut kegunaan benda, menghitung 1-2-3, dan lain sebagainya.
  3. Kemampuan adaptif - motorik halus berkenaan dengan memegang mainan kericikan, tangan bersentuhan, meraup manik-manik, mengambil dua kubus, mencoret-coret, membuat menara kubus, meniru membuat garis tegak, menggoyangkan ibu jari saja, memilih garis yang lebih panjang, menggambar orang, dan lain sebagainya.
  4. Personal sosial berkenaan dengan membalas senyuman, mengamati tangannya, makan sendiri, tepuk tangan, menyatakan keinginan, meniru kegiatan, minum dari cangkir, menggunakan sendok garpu, menyuapi boneka atau mainannya, memakai baju, sikat gigi, menyiapkan makanan sendiri, dan lain sebagainya.


Lebih jelasnya bisa download di sini, hal apa saja yang harus diamati dalam tumbuh kembang anak.

Dokumentasi atas peristiwa tumbuh kembang anak tersebut bisa berbentuk foto, video, dan atau tulisan. Untuk menyimpan foto dan video, bagi beberapa orang yang merasa keberatan karena space-nya yang besar saat disimpan di handphone atau laptop, Anda bisa simpan dengan cara meng-upload foto di My Picasa dan meng-upload video di YouTube. Anda bisa belajar cara menyimpan di kedua situs tersebut dengan mempelajarinya artikel-artikel yang berhubungan. Mbah Google siap melayani. :)

Sedangkan dokumentasi berupa tulisan bisa dituliskan secara sederhana di lembaran-lembaran kertas atau buku yang disimpan dengan aman, sehingga bisa digunakan sewaktu-waktu. Atau Anda bisa menggunakan fasilitas blogger sebagai tempat menulis dengan mengatur settingannya menjadi privacy bukan public. InsyaAllaah catatan tetap aman, kecuali Anda lupa password blog Anda sendiri :D. Kalau saya sendiri menggunakan semua media di atas.

Sebagian orang berpendapat bisa menggunakan tes finger print dengan biaya yang masih bisa dijangkau sebagai data tambahan tentang potensi atau bakat minat anak. Hanya saja saya kurang tertarik, sebab tes ini masih bersifat pseudoscience, alias dari kalangan ilmuwan pun masih meragukan kevalidan hasil analisa teknologi ini.

Teman saya yang kebetulan seorang psikolog, menganjurkan untuk menggunakan data pengamatan autentik dari orang tua sebagai sumber data yang utama. Karena lebih cenderung valid.

Secara pribadi, kami menganjurkan ketika anak sudah kelas 6 SD, 3 SMP, 3 SMA bisa menggunakan jasa biro psikologi sebagai second opinion atau data pembanding. Data-data itu kemudian bisa kita tarik kesimpulan yang lebih memuaskant. Tentu saja hal ini akan sangat membantu kita dalam mendiskusikan dengan anak-anak kita tentang karir apa yang ingin dipilih sesuai dengan potensi atau bakat minat mereka.

Semoga bermanfaat. :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar