Minggu, 09 Oktober 2016

Kini Anak Flu Tak Baik di beri Buah

Setelah bermain kejar-kejaran dan tembak-tembakan di rumah yangti, sempat bersin-bersin, setelah itu sesampai pulang di rumah, mas arvin sakit batuk, pilek, dan panas (bapilnas).

Biasanya kalau panasnya mas arvin sudah mencapai suhu 38 derajat celcius ke atas, disertai pilek, batuk, dan panas, malamnya kalau tidak segera diperiksakan dan diberi obat, maka bisa terkena pneumonia ringan. Oleh karena itu, langsung kami antarkan ke puskesmas Sukodono yang memiliki pelayanan UGD 24 jam setiap hari.

Saat di puskesmas, dengan mata mas arvin yang sudah berkaca-kaca karena panas, hidung meler, mas arvin berceloteh dan bercanda seperti anak yang fine fine saja.

Ayah: "gini ini tha sakit itu?" (sambil melihat mas arvin yang dari tadi berkicau)
Ayah: "mas arvin sakit apa sih?"
Arvin: "cu".
Ayah: "hah ... flu?" (tanya saya heran sambil memastikan)
Arvin: "iya ... cu"

Jawaban yang tidak disangka-sangka :). Kata bundanya, "sepertinya dia ingat dengan kartu flash card bikinan ayah itu yang bertuliskan flu dengan gambar orang sedang pilek dan terlihat sakit panas".
"Oo ... iya iya", respon saya sambil tertawa.

Tiba giliran mas arvin, petugas kesehatan puskesmas memanggil dan memeriksa. Setelah diperiksa, petugas tersebut berpesan agar untuk sementara tidak boleh minum susu coklat, permen, es, gorengan, dan segala macam buah-buahan. Saya sampai sudah hafal, tiap kali sakit bapilnas, pesan petugas selalu sama.

Tapi dulu, pertama kali periksa, saya sempat heran dan mempertanyakan, mengapa kini anak flu tak baik diberi buah? kata petugas kesehatan di puskesmas karena buah-buahan sekarang ini bisa memperparah bapilnas mas arvin yang biasanya disertai dengan radang tenggorokan. Padahal sewaktu saya kecil dulu, saya malah disuruh makan jeruk saat pilek, untuk meningkatkan kekebalan tubuh. Jelas petugas puskesmas, ternyata ini ada hubungannya dengan pestisida yang digunakan pada buah-buahan.

Pestisida atau pembasmi hama adalah bahan yang digunakan untuk mengendalikan, menolak, atau membasmi organisme pengganggu. Pestisida dalam membunuh hama menggunakan dua mekanisme, yaitu:
1) dengan cara langsung meracuni hama.
2) atau dengan cara meracuni tanaman terlebih dahulu, lalu hama akan keracunan setelah makan tanaman tersebut (sumber: mitalom.com)

Mekanisme yang pertama disebut juga dengan cara kontak langsung. Mekanisme yang kedua disebut juga dengan cara sistemik. Nah, mekanisme yang kedua inilah yang dikhawatirkan dan menyebabkan sebagian kecil pestisida masih bisa tertelan melalui makanan, walaupun sudah dicuci sebelumnya atau bahkan dikupas. Hal inilah yang bisa memperparah radang tenggorokan.

Yang sabar ya mas arvin. Semoga lekas sembuh. :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar